Pertanyaan 29: Besarnya Perbandingan Kuat Arus Listrik pada Lampu Pijar dengan Hambatan 40 Ohm dalam Rangkaian Tertutup Pengantar Dalam pertanyaan ini, kita akan membahas tentang perbandingan kuat arus listrik yang mengalir pada sebuah lampu pijar dengan hambatan 40 ohm. Lampu pijar ini dihubungkan dengan tegangan DC 140 V dalam rangkaian tertutup. Selain itu, kita juga akan membandingkan kuat arus listrik yang mengalir pada lampu pijar yang sama, tetapi dirangkaikan dengan tegangan AC 200 V dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 30 ohm dalam rangkaian tertutup. Jawaban Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami konsep dasar tentang hukum Ohm dan perhitungan kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Dalam rangkaian tertutup dengan hambatan 40 ohm dan tegangan DC 140 V, kita dapat menggunakan hukum Ohm untuk menghitung kuat arus listrik yang mengalir pada lampu pijar. Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik (I) dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan hambatan (R). Dengan rumus I = V / R, kita dapat menghitung kuat arus listrik pada lampu pijar ini. I = 140 V / 40 ohm I = 3.5 A Dengan demikian, kuat arus listrik pada lampu pijar dengan hambatan 40 ohm dan tegangan DC 140 V adalah 3.5 A. Selanjutnya, kita akan membandingkan kuat arus listrik pada lampu pijar yang sama, tetapi dirangkaikan dengan tegangan AC 200 V dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 30 ohm dalam rangkaian tertutup. Dalam rangkaian tertutup dengan tegangan AC 200 V dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 30 ohm, kita perlu menggunakan konsep impedansi (Z) untuk menghitung kuat arus listrik. Impedansi adalah kombinasi dari hambatan (R) dan reaktansi kapasitif (Xc) dalam rangkaian AC. Dalam hal ini, reaktansi kapasitif (Xc) dapat dihitung menggunakan rumus Xc = 1 / (2πfC), di mana f adalah frekuensi AC dan C adalah kapasitansi kapasitor. Misalkan frekuensi AC adalah f Hz dan kapasitansi kapasitor adalah C farad. Dalam hal ini, kita tidak diberikan nilai frekuensi AC dan kapasitansi kapasitor, sehingga tidak dapat menghitung nilai reaktansi kapasitif (Xc) secara spesifik. Namun, kita dapat menggunakan nilai reaktansi kapasitif yang diberikan dalam pertanyaan, yaitu 30 ohm. Dengan menggunakan konsep impedansi, kita dapat menghitung kuat arus listrik pada lampu pijar ini. Rumus impedansi adalah Z = √(R^2 + Xc^2), di mana R adalah hambatan dan Xc adalah reaktansi kapasitif. Dalam hal ini, Z = √(40^2 + 30^2) Z = √(1600 + 900) Z = √2500 Z = 50 ohm Dengan demikian, impedansi pada rangkaian dengan tegangan AC 200 V dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 30 ohm adalah 50 ohm. Selanjutnya, kita dapat menggunakan hukum Ohm untuk menghitung kuat arus listrik pada lampu pijar ini. Dalam hal ini, tegangan (V) adalah 200 V dan impedansi (Z) adalah 50 ohm. I = V / Z I = 200 V / 50 ohm I = 4 A Dengan demikian, kuat arus listrik pada lampu pijar dengan tegangan AC 200 V dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 30 ohm adalah 4 A. Dari perhitungan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perbandingan kuat arus listrik antara lampu pijar dengan hambatan 40 ohm dalam rangkaian tertutup dengan tegangan DC 140 V dan lampu pijar yang sama tetapi dirangkaikan dengan tegangan AC 200 V dan kapasitor dengan reaktansi kapasitif 30 ohm dalam rangkaian tertutup adalah 3.5 A : 4 A, atau dapat disederhanakan menjadi 7 : 8. Dengan demikian, jawaban untuk pertanyaan ini adalah A. 7 : 8. Terkait:Besarnya perbandingan kuat arus listrik yang mengalir pada…Kapasitor variabel fungsi dan kegunaannya?Arus listrik hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup…Apakah perbedaan antara rangkaian listrik tertutup dan…16. Beberapa penghambat dihubungkan dengan sumber tegangan…Sebuah generator mempunyai GGL 300 volt dan hambatan 4 ohm.… Sekolah Menengah Atas Fisika