Pertanyaan: Bakteri yang dijadikan vektor (agen pembawa) pada tanaman tembakau, sehingga tahan serangan bakteri atau jamur penyakit adalah………

Pengantar:

Bakteri yang dijadikan vektor atau agen pembawa pada tanaman tembakau dapat membantu tanaman tersebut menjadi lebih tahan terhadap serangan bakteri atau jamur penyakit. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelaskan bagaimana bakteri dapat berperan sebagai vektor dan bagaimana hal ini dapat meningkatkan ketahanan tanaman tembakau terhadap serangan penyakit.

Jawaban:

Bakteri yang dijadikan vektor pada tanaman tembakau untuk meningkatkan ketahanan terhadap serangan bakteri atau jamur penyakit adalah Pseudomonas fluorescens. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa antimikroba yang dapat melawan patogen penyebab penyakit pada tanaman tembakau.

Pseudomonas fluorescens bekerja dengan cara menghasilkan senyawa antimikroba seperti antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan patogen. Selain itu, bakteri ini juga dapat menghasilkan senyawa yang merangsang sistem pertahanan tanaman, sehingga tanaman tembakau menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Proses ini dimulai ketika Pseudomonas fluorescens berinteraksi dengan tanaman tembakau. Bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk koloni di sekitar akar. Selama interaksi ini, bakteri akan menghasilkan senyawa antimikroba yang melindungi tanaman dari serangan patogen.

Selain itu, Pseudomonas fluorescens juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman tembakau. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengubah senyawa organik kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman tembakau secara keseluruhan.

Dengan menggunakan Pseudomonas fluorescens sebagai vektor, tanaman tembakau dapat menjadi lebih tahan terhadap serangan bakteri atau jamur penyakit. Penggunaan bakteri ini sebagai agen pembawa dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dalam pengendalian penyakit tanaman tembakau, karena tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang berpotensi merusak lingkungan.